Minggu, 29 Desember 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN “Defisiensi hara oleh tanaman”



LAPORAN PRAKTIKUM  KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
“Defisiensi  hara oleh tanaman”
Unib.jpg



OLEH :
PETRUS SIMATUPANG
E1J009094








PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012





Defesiensi hara
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial.
Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Unsur Hara Makro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar Unsur Hara Mikro Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil Unsur Hara Makro.
Berikut adalah Tabel pedoman umum yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis unsur yang berada dalam kondisi kekurangan pada tanaman :
GEJALA
UNSUR YANG KURANG
I. Terlihat pada daun tua

Ø  Merata pada seluruh daun tua

·         Tajuk berwarna hijau terang, daun tua menguning, mengering, menjadi berwarna coklat muda.
NITROGEN
·         Tajuk berwana hijau gelap, sering membentuk warna merah atau ungu
FOSFOR
Ø  Tidak merata pada daun-daun tua

·         Daun mengalami klorosis, warna daun kadang memerah, ujung dan tepi daun menggulung
MAGNESIUM
·         Daun mengalami klorosis, terdapat bercak jaringan mati

·         Bercak berukuran kecil, biasanya pada bagian ujung, tepid an jaringan antara tulang daun.
KALIUM
·         Bercak tersebar meluas, bercak tidak hanya pada jaringan antar tulang daun, tetapi juga pada tulang daun primer dan sekunder
SENG
II. Terlihat pada daun muda

Ø  Tunas pucuk (terminal) mati, yang diikuti oleh distorsi pada ujung pangkal daun muda.

·         Daun muda pada titik tumbuh melengkung yang kemudian mengering pada bagian ujungnya.
KALSIUM
·         Daun muda pada titik tumbuh menjadi berwarna pucat terang pada bagian pangkalnya, kemudian daun terpilin.
BORON
Ø  Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda menjadi layu atau mengalami klorosis.

·         Daun muda menjadi layu tapi tidak mengalami klorosis.
TEMBAGA
·         Daun muda tidak layu tetapi mengalami klorosis, dengan atau tanpa bercak jaringan mati

·         Bercak tersebar merata pada daun muda, tetapi tulang daun terkecil tetap hijau
MANGAN
·         Tidak terdapat bercak, tulang daun dan jaringan antara tulang daun berwarna hijau muda
BELERANG
·         Tidak terdapat bercak, tulang daun tetap hijau, sedangkan bagian daun lain mengalami klorosis.
BESI




1. Kekurangan unsur hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil
c. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas.
2. Kekurangan unsur hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
c. Hasil tanaman yang berupa bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas matang.
3. Kekurangan unsur hara Kalium (K).
a.       Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
b.      Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
c.       Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman tampak kerdil
d.      Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
e.       Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
f.       Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan kadar hidrat arangnya demikian rendah , Khusus untuk tanaman padi, gejala kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.      Daun
Daun tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b.      Batang
Batang tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah

c.       Akar
Pertumbuhan akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar. Pertumbuhannya akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa bertambah.


4.  Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup- kuncup muda yang telah tumbuh akan mati. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah sering salah bentuk. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderitaf
5.    Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah kecoklatan. Daun  mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerutPada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
6.  Kekurangan unsur hara Belerang (S)
Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya.
Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow Disease”
Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah. Jumlah anakan terbatas.
7.    Kekurangan unsur hara Besi (Fe).
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati.
Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih.
Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.
Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
8.   Kekurangan unsur hara Mangan (Mn)
a. Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih.
b. Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang.
c. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e.  Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat, kemudian patah Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).

9. Kekurangan unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu).
Kekurangan unsur hara Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam, tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna coklat
Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).
10. Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya. Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun. Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah menyebabkan daun tidak mau terbuka.
Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil dan polong sedikit.
11.  Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
Secara umum daun-daun mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
12.  Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
Daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
Daun yang baru muncul tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
Dapat menimbulkan penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
Pada umbi-umbian pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada umbi
Pada tanaman bayam dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam. Tangkai daun seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat. Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13.  Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala.
Gambar gejala defisiensi hara pada kelapa sawit














Gejala klorosis                                    


Gejala Kekurangan Unsur Hara pada Tanaman Kopi

Kekurangan unsur P (Phosphorus)

Pada daun tua, tulang daun berwarna kuning terang. Selanjutnya hanya menyisakan sedikit bagian daun yang masih berwarna hijau gelap di antara pertulangan daun. Gejala lanjut mulai muncul bercak kecoklatan yang merupakan tanda matinya sel jaringan daun yang dapat melebar.




Kekurangan unsur Po (Potassium)


Bagian tepi daun awalnya menguning diikuti dengan munculnya bintik coklat (nekrotik) yang menandakan sel jaringan mati. Kemudian bintik meluas sepanjang tepi daun berwarna coklat dengan tepi gelap (jaringan daun mati) yang kelilingi oleh warna kuning (lapisan sel daun yang belum mati) Bagian pertulangan daun tetap berwarna hijau




Kekurangan unsur Mn (Mangan)


Daun tua atau sedang menguning, namun pertulangan daun tetap berwarna hijau, sehingga sepintas lalu terlihat seperti mosaik namun bukan mosaik. Bintik nekrotik dapat terjadi di sepanjang helaian daun diantara pertulangan daun (bagian daun menguning bisa membentuk bintik coklat).



Kekurangan unsur Mo (Molibdenum)
Ini merupakan gejala yang sangat jarang terjadi. Bagian daun diantara tulang daun menguning hingga memerah kecoklatan. Kemudian daun layu dan menyempit karena bagian sisi-sisinya menggulung kebawah.



Kekurangan unsur N (Nitrogen)


Gejala kekurangan unsur N hampir merata pada seluruh daun tanaman. Daun muda yang mulanya berwarna hijau berubah menjadi hijau pucat. Perkembangan vegetatif tanaman lambat. Daun agak mengecil dan berwarna hijau kekuningan. Kita dapat melihat pada gambar disamping perbandingan antara tanaman sehat (kiri) dan tanaman sakit (kanan).




Kekurangan unsur S (Sulfur/belerang)


Gejala ini dapat terjadi pada keseluruhan daun tanaman. Daun berwarna hijau kekuningan. Dengan warna hijau disepanjang tulang daun (tulang daun tetap berwarna hijau) dan bagian daun diantara pertulangan berwarna hijau kekuningan. Daun terlihat agak mengkilap.






Kekurangan unsur Fe (Besi)


Pada helaian daun muda berwarna kuning kentara diantara pertulangan daun yang masih berwarna hijau. Pada tahap lanjut warna semakin memudar hingga mendekati warna krem






Kekurangan unsur Zn (Seng)


Pada bagian pucuk, tanaman berkembang tidak normal. Beberapa daun muda bentuknya memanjang karena berkembang tidak normal. Keseluruhan areal daun berlatar warna kuning kehijauan dengan pertulangan daun tetap berwarna hijau. Daun berkembang menjadi memanjang bahkan bisa berbentuk hampir menyerupai tali.



Kekurangan unsur Ca (Kalsium)


Bagian tepi daun berwarna perunggu kekuningan. Bagian tepi kemudian mulai munggulung kebawah. Bagian pangkal daun perlahan mati sehingga daun kopi rontok. Bila dicabut terlihat akar tanaman yang tidak berkembang.Pada gambar akar disamping dapat diperhatikan perbandingan antara akar sehat (kanan) dengan akar sakit (kiri)





Kekurangan unsur Br (Boron)


Beberapa daun muda terlihat hijau terang,berbintik-bintik dengan tepi daun yang tidak merata. Bangun daun tidak simetris.





Kekurangan unsur Cu (Tembaga)


Daun muda mati kembali, sebelumnya daun mengalami klorosis (berkurangnya zat hijau daun) sehingga berwarna kuning, menggulung. Tunas umumnya lemah dan sangat jarang sekali.



Sumber :

ntb.litbang.deptan.go.id/ind/pub/tam/fjagung.pdf