LAPORAN
PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
“Defisiensi hara oleh tanaman”

OLEH
:
PETRUS
SIMATUPANG
E1J009094
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2012
Defesiensi
hara
Beberapa Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman : Karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium
(Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo,
Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara
Essensial.
Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman,
dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Unsur Hara Makro Unsur hara yang diperlukan
tanaman dalam jumlah besar Unsur Hara Mikro Unsur hara yang diperlukan tanaman
dalam jumlah kecil Unsur Hara Makro.
Berikut adalah Tabel pedoman umum yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis unsur yang berada dalam kondisi
kekurangan pada tanaman :
GEJALA
|
UNSUR YANG KURANG
|
I. Terlihat pada daun tua
|
|
Ø
Merata pada seluruh daun tua
|
|
·
Tajuk berwarna hijau terang, daun tua menguning,
mengering, menjadi berwarna coklat muda.
|
NITROGEN
|
·
Tajuk berwana hijau gelap, sering membentuk warna
merah atau ungu
|
FOSFOR
|
Ø
Tidak merata pada daun-daun tua
|
|
·
Daun mengalami klorosis, warna daun kadang memerah, ujung
dan tepi daun menggulung
|
MAGNESIUM
|
·
Daun mengalami klorosis, terdapat bercak jaringan
mati
|
|
·
Bercak berukuran kecil, biasanya pada bagian ujung,
tepid an jaringan antara tulang daun.
|
KALIUM
|
·
Bercak tersebar meluas, bercak tidak hanya pada
jaringan antar tulang daun, tetapi juga pada tulang daun primer dan sekunder
|
SENG
|
II. Terlihat pada daun muda
|
|
Ø
Tunas pucuk (terminal) mati, yang diikuti oleh
distorsi pada ujung pangkal daun muda.
|
|
·
Daun muda pada titik tumbuh melengkung yang kemudian
mengering pada bagian ujungnya.
|
KALSIUM
|
·
Daun muda pada titik tumbuh menjadi berwarna pucat
terang pada bagian pangkalnya, kemudian daun terpilin.
|
BORON
|
Ø
Tunas pucuk tetap hidup tetapi daun muda menjadi
layu atau mengalami klorosis.
|
|
·
Daun muda menjadi layu tapi tidak mengalami
klorosis.
|
TEMBAGA
|
·
Daun muda tidak layu tetapi mengalami klorosis,
dengan atau tanpa bercak jaringan mati
|
|
·
Bercak tersebar merata pada daun muda, tetapi tulang
daun terkecil tetap hijau
|
MANGAN
|
·
Tidak terdapat bercak, tulang daun dan jaringan
antara tulang daun berwarna hijau muda
|
BELERANG
|
·
Tidak terdapat bercak, tulang daun tetap hijau,
sedangkan bagian daun lain mengalami klorosis.
|
BESI
|
1. Kekurangan unsur
hara Nitrogen (N)
a. Warna daun hijau agak
kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini mulai dari ujung daun
menjalar ke tulang daun selanjutnya berubah menjadi kuning lengkap, sehingga
seluruh tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan. Jaringan daun mati dan inilah
yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklatan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat dan
kerdil
c. Perkembangan buah tidak
sempurna atau tidak baik, seringkali masak sebelum waktunya
d. Dapat menimbulkan daun penuh
dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya
sendiri berukuran kecil-kecil
e. Dalam keadaan kekurangan yang
parah, daun menjadi kering, dimulai dari bagian bawah terus ke bagian atas.
2. Kekurangan unsur
hara Fosfor (P)
a. Terhambatnya pertumbuhan
sistem perakaran, batang dan daun
b. Warna daun seluruhnya berubah
menjadi hijau tua/keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah
pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Pada tepi daun, cabang dan batang
terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah
c. Hasil tanaman yang berupa
bunga, buah dan biji merosot. Buahnya kerdil-kerdil, nampak jelek dan lekas
matang.
3. Kekurangan unsur
hara Kalium (K).
a. Defisiensi/kekurangan Kalium memang agak sulit
diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda.
b. Daun-daun berubah jadi mengerut alias keriting (untuk
tanaman kentang akan menggulung) dan kadang-kadang mengkilap terutama pada daun
tua, tetapi tidak merata. Selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampak
menguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang-tulang daun pada
akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor (merah coklat), sering pula bagian
yang berbercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati
c. Batangnya lemah dan pendek-pendek, sehingga tanaman
tampak kerdil
d. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek,
hasilnya rendah dan tidak tahan disimpan
e. Pada tanaman kelapa dan jeruk, buah mudah gugur
f. Bagi tanaman berumbi, hasil umbinya sangat kurang dan
kadar hidrat arangnya demikian rendah , Khusus untuk tanaman padi, gejala
kekurangan unsur Kalium dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Daun
Daun
tanaman padi yang kekurangan Kalium akan berwarna hijau gelap dengan banyaknya
bintik-bintik yang warnanya yang menyerupai karat. Bintik-bintik itu
pertama-tama muncul pada bagian atas daun yang sudah tua, ujung daun dan tepi
daun menjadi seperti terbakar (necrotic), berwarna coklat kemerahan atau coklat
kuning. Daun-daun tua, khususnya di tengah hari akan terkulai dan daun-daun
muda menggulung ke arah atas dan memperlihatkan gejala-gejala kekurangan air
b. Batang
Batang
tanaman padi yang kekurangan Kalium akan tumbuh pendek dan kurus. Dan
kebanyakan varietas-varietas padi yang kekurangan Kalium lebih mudah rebah
c. Akar
Pertumbuhan
akar biasanya sangat terbatas, ujung akar akan tumbuh kurus dan pendek, dan
akar selalu cenderung berwarna gelam dan hitam. Akar-akar cabang dan akar
rambat sangat kurus dan selalu memperlihatkan gejala pembusukan akar. Pertumbuhannya
akan pendek dan umumnya mempunyai persentase kehampaan buah yang tinggi. Sedang
jumlah bulir yang berisi untuk setiap helainya akan rendah, bulir-bulir padi
akan berukuran kecil dan tidak teratur bentuknya, mutu dan berat 1.000 bulir
akan berkurang, persentase bulir-bulir yang tidak berkembang dan tidak dewasa
bertambah.
4. Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
Daun-daun muda selain berkeriput
mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah
menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun,
jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup- kuncup muda yang
telah tumbuh akan mati. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna
malah sering salah bentuk. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderitaf
5. Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
Daun-daun tua
mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan tampak di antara tulang-tulang
daun, sedang tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di
antara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak
merah kecoklatan. Daun mudah terbakar
oleh teriknya sinar matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu
banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerutPada
tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau toh ia tetap
tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali.
6. Kekurangan
unsur hara Belerang (S)
Daun-daun muda
mengalami klorosis (berubah menjadi kuning), perubahan warna umumnya terjadi
pada seluruh daun muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang
perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya.
Perubahan warna daun
dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning
dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di
beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan”Tea Yellow” atau”Yellow
Disease”
Tanaman tumbuh
terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang tanaman berserat, berkayu
dan berdiameter kecil. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah.
Jumlah anakan terbatas.
7. Kekurangan
unsur hara Besi (Fe).
Defisiensi
(kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya gejala-gejala
pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan sebagai kekurangan
tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat
kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi
masalah ini merupakan masalah pada daerah-daerah yang tanahnya banyak
mengandung kapur.a. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara
setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan, sedangkan
tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati.
Selanjutnya pada
tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi
kuning dan ada pula yang menjadi putih.
Gejala selanjutnya
yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi
kering dan berjatuhan.
Pertumbuhan tanaman
seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
8. Kekurangan
unsur hara Mangan (Mn)
a. Gejala kekurangan
Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala kekurangan Besi (Fe) pada tanaman,
yaitu:a. Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara
setempat-setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang
selanjutnya menjadi putih.
b. Tulang-tulang
daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian sisi-sisi dari tulang.
c. Jaringan-jaringan
pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut
mati, mengering, ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh
sehingga daun tampak menggerigi
d. Pertumbuhan
tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran tomat, seledri, kentang
dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk, tembakau dan kedelai
e. Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun
berwarna coklat, kemudian patah Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
9. Kekurangan
unsur hara Tembaga/Cuprum(Cu).
Kekurangan unsur hara
Tembaga (Cu) acapkali ditemukan pada tanah-tanah organik yang agak asam,
tanda-tandanya dapat dilihat sebagai berikut:a. Pada bagian daun, terutama
daun-daun yang masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang
ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula
Ujung daun secara
tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-kadang klorosis, sekalipun
jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
Pada tanaman jeruk
kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan daun berwarna hijau gelap dan
berukuran besar, ranting berwarna coklat dan mati, buah kecil dan berwarna
coklat
Pada bagian buah,
buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya
didapatkan sejenis perekat (gum).
10. Kekurangan
unsur hara Seng/Zincum (Zn)
Terjadi penyimpangan
pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:* Bentuknya lebih kecil dan
sempit daripada bentuk umumnya. Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun. Daun
mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di
bagian bawah menuju ke puncak. Pada padi sawah gejala terlihat 2 - 4 minggu
setelah tanam, yaitu adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang
parah menyebabkan daun tidak mau terbuka.
Pada tanaman jagung
gejala terlihat 1 - 2 minggu setelah bibit muncul di permukaan tanah, daun-daun
muda menunjukkan garis-garis kuning dan terus menguning sampai ke dasar daun,
sedang tepi daun tetap hijau. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman
berumur 1 bulan, mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning
dan akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman kerdil
dan polong sedikit.
11. Kekurangan unsur hara Molibden (Mo)
Secara umum daun-daun
mengalami perubahan, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu
sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) biasa pula terjadi pada
tanaman yang kekurangan unsur hara Mo
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
b. Pertumbuhan tanaman tidak normal, terutama pada tanaman sayuran. Daun keriput dan mengering.
12. Kekurangan unsur hara Borium (Bo)
Walaupun unsur hara Bo
hanya sedikit saja yang diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya, tetapi kalau
unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
Daun-daun yang masih
muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bawah yang
selanjutnya menjalar kebagian tepi-tepinya. Jaringan daun mati
Daun yang baru muncul
tumbuh kerdil, kuncup-kuncup mati dan berwarna kehitaman atau coklat
Dapat menimbulkan
penyakir fisiologis, khususnya pada tanaman sayuran, tembakau dan apel. Malah
pada jagung bisa menimbulkan tongkol tanpa biji sama sekali
Pada umbi-umbian
pertumbuhannya kerdil, terdapat bercak-bercak atau lubang berwarna hitam pada
umbi
Pada tanaman bayam
dan selada pucuk tanaman tumbuh tidak sempurna dan berwarna hitam. Tangkai daun
seledri membentuk celah-celah dan garis-garis tak teratur berwarna coklat.
Anak-anak daun seledri berbercak-bercak coklat.
13. Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
Dapat menimbulkan
gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran,
daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
Kadang-kadang
pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala.
Gambar gejala defisiensi hara pada kelapa sawit



Gejala klorosis
Gejala Kekurangan Unsur Hara pada
Tanaman Kopi
Kekurangan
unsur P (Phosphorus)
Pada daun
tua, tulang daun berwarna kuning terang. Selanjutnya hanya menyisakan sedikit
bagian daun yang masih berwarna hijau gelap di antara pertulangan daun.
Gejala lanjut mulai muncul bercak kecoklatan yang merupakan tanda matinya sel
jaringan daun yang dapat melebar.
|
Kekurangan unsur Po (Potassium)
Bagian tepi daun awalnya menguning diikuti dengan munculnya bintik coklat (nekrotik) yang menandakan sel jaringan mati. Kemudian bintik meluas sepanjang tepi daun berwarna coklat dengan tepi gelap (jaringan daun mati) yang kelilingi oleh warna kuning (lapisan sel daun yang belum mati) Bagian pertulangan daun tetap berwarna hijau |
Kekurangan unsur Mn (Mangan)
Daun tua atau sedang menguning, namun pertulangan daun tetap berwarna hijau, sehingga sepintas lalu terlihat seperti mosaik namun bukan mosaik. Bintik nekrotik dapat terjadi di sepanjang helaian daun diantara pertulangan daun (bagian daun menguning bisa membentuk bintik coklat). |
Kekurangan unsur Mo (Molibdenum)
Ini
merupakan gejala yang sangat jarang terjadi. Bagian daun diantara tulang daun
menguning hingga memerah kecoklatan. Kemudian daun layu dan menyempit karena
bagian sisi-sisinya menggulung kebawah.
|
Kekurangan unsur N (Nitrogen)
Gejala kekurangan unsur N hampir merata pada seluruh daun tanaman. Daun muda yang mulanya berwarna hijau berubah menjadi hijau pucat. Perkembangan vegetatif tanaman lambat. Daun agak mengecil dan berwarna hijau kekuningan. Kita dapat melihat pada gambar disamping perbandingan antara tanaman sehat (kiri) dan tanaman sakit (kanan). |
Kekurangan unsur S (Sulfur/belerang)
Gejala ini dapat terjadi pada keseluruhan daun tanaman. Daun berwarna hijau kekuningan. Dengan warna hijau disepanjang tulang daun (tulang daun tetap berwarna hijau) dan bagian daun diantara pertulangan berwarna hijau kekuningan. Daun terlihat agak mengkilap. |
Kekurangan unsur Fe (Besi)
Pada helaian daun muda berwarna kuning kentara diantara pertulangan daun yang masih berwarna hijau. Pada tahap lanjut warna semakin memudar hingga mendekati warna krem |
Kekurangan unsur Zn (Seng)
Pada bagian pucuk, tanaman berkembang tidak normal. Beberapa daun muda bentuknya memanjang karena berkembang tidak normal. Keseluruhan areal daun berlatar warna kuning kehijauan dengan pertulangan daun tetap berwarna hijau. Daun berkembang menjadi memanjang bahkan bisa berbentuk hampir menyerupai tali. |
Kekurangan unsur Ca (Kalsium)
Bagian tepi daun berwarna perunggu kekuningan. Bagian tepi kemudian mulai munggulung kebawah. Bagian pangkal daun perlahan mati sehingga daun kopi rontok. Bila dicabut terlihat akar tanaman yang tidak berkembang.Pada gambar akar disamping dapat diperhatikan perbandingan antara akar sehat (kanan) dengan akar sakit (kiri) |
Kekurangan unsur Br (Boron)
Beberapa daun muda terlihat hijau terang,berbintik-bintik dengan tepi daun yang tidak merata. Bangun daun tidak simetris. |
Kekurangan unsur Cu (Tembaga)
Daun muda mati kembali, sebelumnya daun mengalami klorosis (berkurangnya zat hijau daun) sehingga berwarna kuning, menggulung. Tunas umumnya lemah dan sangat jarang sekali. |
Sumber :
ntb.litbang.deptan.go.id/ind/pub/tam/fjagung.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar