LAPORAN
PRAKTIKUM
FISIOLOGI
TANAMAN
“Penyerapan
Ion secara Selektif”
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
Nama : Petrus
Simatupang
NIM : E1J009094
Co.ass : Ruth
melani
Fika syerena
Dosen : Catur
Purwanto
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010
I.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Tujuan
: Mengetahui penyerapan ion oleh akar.
II.
BAHAN
DAN ALAT
Bahan :
·
Kecambah
Phaseolus vulgaris umur 3 hari dalam gelap,
·
Larutan
CuSO4 (1g/10 ml).
·
Air
suling
Alat :
·
Kertas
filter,
·
Petridish,
·
Loupe
atau Binokuler, dan
·
Pisau
silet
III.
CARA
KERJA
- Mengeringkan air yang melekat pada akar dengan kertas filter,
- Memasukan akar tersebut kedalam larutan CuSO4 sampai seluruhnya terendam dan ditunggu anrata 1 sampai 2 jam,
- Mengangkat kecambah tersebut dari larutan dan bersihkan dengan mencelupkannya dalam air suling,
- Mengamati dengan loup atau binokuler, dimana warna biru paling intensif, dan
- Mengiris hypokotil dan kotiledon,amati apakah warna biru.
IV.
TINJAUAN
PUSTAKA
Selama dalam proses
pertambahan jenis pertumbuhan tinggi. Air akan diabsorsi oleh akar dan akan
disalurkan keseluruh bagian tubuh tanaman melalui jaringan xylem. Pemasukan
atau penyerapan air kedalam sel-sel akar berlangsung secara difusi, osmosis,
dan imbibisi. Difusi terjadi jika ada perbedaan konsentrasi larutan atau
perbedaaan deficit tekanan. Difusi antara larutan yang ada didalam akar dan
larutan diluar akar (didalam tanah atau didalam air). Pada umumnya larutan
tanah merupakan konsentrasi yang lebih rendah dari pada konsentrasi larutan
yang ada didalam sel-sel akar. Dengan demikian larutan yang ada didalam tanah
akan terdefusi kedalam akar.
Pada proses masuknya
air dalam atau media tempat tumbuhan tumbuh kedalam sel-sel akar tentulah
terbawa juga ion-ion yang terdapat didalam tanah atau media, karena
larutantersebut mengandung ion. Masuknya ion-ion dari dalam tanah atau media
akan mengalami pertukaran dengan ion-ion yang ada didalam tanaman. Pemasukan
ion dari tanah kedalam akar sangat dipengaruhi oleh suatu hal yang disebut
antagonism ion, artinya ion yang satu mempengaruhi, bahkan kadang menentang
pemasukan-pemasukan ion jenis lain. Keberadaaan iion dalam suatu larutan serta
proposisinya terhadap ion-ion yang lain sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat
kimia tanah.
Beberapa unsur-unsur
hara yang dipergunakan atau dibutuhkan tanaman diserap dari larautan tanah
melalui akar, kecuali karbon dan oksigen yang dirap dari udara oleh daun.
Penyerap unsure hara secara umum oleh
tanaman lebih lambat dibandingkan dengan penyerapan air oleh akar tanaman.
Unsur hara dapat kontaok dengan permukaan akar melalui 3 cara, yakni; (1).Secara
difusi dalam larutan tanah. (2) secara pasif terbawa oleh aliran tanah. (3) akaur
tumbuh ke arah posisi hara tersebut dalam mtrik tanah. Setelah berada permukaa
akar ( kontak dengan akar ), baru unsure hara tersebut dapat diserap tanaman.
Lintasan yang dilalui oleh air dan unsure hara yang terlarut di dalamnya pada
jaringan akar menuju ke pembuluh xylem.kebanyak ahli berpendapat bahwa lintasan
apoplas dan simplas sama pentingnya dalam pengangkutan ion ke pumbuluh xylem.
Kalsium dalam bentuk Ca2+ diangkut oleh pembuluh xylem mellalui
dindin sel ( lintasan apaoplas ). Agaknya sel tumbuhan mempunyai suatu
mekanisme untuk mempertahankan agar konsentrasi kalsium pada sitosolnya tetap
rendah. Untuk ion –ion yang diserap langsung oleh sel –sel efidermis, akan
diangkut kepembuluh xylem secara simplastik, melintasi beberapa lapisan
korteks, sel endodermis, dan sel – sel prisikel. Pengangkutan ini melintasi
dinding sel, lamela tengah, dan plasma membrane atau pengangkutan melalui
plasmodesmata.
Dari hasil penyelidikan
dengan menggunakan senyawa penghambat respirasi ( terutama yang membelokir
pembentukan ATP ) menunukkan bahwa transfer ion ke pembuluh xylem membutukhkan
energi metabolic, yakni ATP. Dengan demikian sel –sel prisikel ( atau bagian
bagian sel xylem yang masih hidup ) pada satu sisi berperan menyerap ion dari
sel – sel hidup disekitarnya dan pada sisi lainnya mengeluarkannya ke pembuluh
xylem. Dari hasil penelitian manunjukkan adanya penimbunan ion-ion atau
garam-garam didalam sel-sel akar yang masih muda. Hal ini memungkinkan ion yang
tertimbun itu menarik ion yang ada didalam tanah, sehingga pemasukan lebih
banyak dari pada pengeluaran. Dalam pemasukan ion-ion akar, juga dipengaruhi
energy yang digunakan untuk mengatasi tingkatkonsentrasi yang tinggi. Energi
dapat diperoleh oleh tanaman melalui pernafasan.
V.
HASIL PENGAMATAN
Perlakuan
|
Warna biru
|
Keterangan warna
|
||
Akar
|
Hypokotil
|
Kotiledon
|
||
30 menit
|
Ada
|
|
|
|
60 menit
|
Ada
|
ada
|
Ada
|
|
90 menit
|
Ada
|
ada
|
Ada
|
|
VI.
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan
kecambah yang diberikan zat kimia CuSO4 pekat dilakukan dengan
perlakuan selama 90 menit. Karna pada keadaan setengah jam larutan biru sudah
masuk kedalam akar, hypokotil dan kotiledon. Hal ini menandakan bahwa pada
tanaman itu dalam siklus hidupnya ia melakukan pertukaran atau pergantian ion
secara intensif. Kemampuan larutan CuSo4 ini masuk kedalam jaringan
tanaman ini karenakan kecambah yang digunakan masuk dalam keadan segar dan
masih sangat aktif dalam melakukan proses pembalahan sel. Sehingga kemampuan
kecambah dalam melakukan ion dapat berlangsung dengan cepat.
Kecambah
yang direndam larutan CuSO4 pekat berwarna biru, apabila direndam
semakin lama warna biru akan masuk sepenuhnya ke dalam jaringan akar, hypokotil
dan kotiledon. Hal ini dapat dilihat langsung dari tabel dimana larutan biru
semakin banyak ketika direndam selama 90 menit. Banyaknya larutan biru ketika
direndamkan selama 90 menit dikarenakan kecambah melakukan penyerapan larutan
yang ada disekitarnya, dan cepatnya larutan ini masuk disebabkan juga karena
sel yang ada pada akar membesar sehingga peluang air untuk masuk kedalam akar
sangat besar dan cepat. Sehingga memudahkan ion masuk kebagian-bagian kecambah
baik kedalam akar hypokotil atau kotiledon
Penyerapan ion ini
terjadi dan nampak dengan berubahnya warna akar menjadi biru pada bagian
tertentu. Hal ini dapat diamati dengan perendaman kecambah dengan larutan CuSO4
yang berwarna biru. Pada perendaman tanaman kedalam CuSO4 dengan waktu
perendaman selama setengah jam
pajang warna biru yang nampak hanya 0,1
cm dan warna biru yang terdapat pada akar akan semakin panjang dengan semakin lamanya
perendaman tanaman tersebut pada larutan CuSO4. hal ini ditunjukkan dengan
bertambahnya panjang warna akar tanaman yang direndam selama 30,60, dan 90 menit.
Hal ini menunjukan juga bahwa penyerapan ion –ion atau unsur hara oleh akar
tanaman berlangsung secara lambat jika dibandingkan dengan penyerapan air (H2O)
oleh akar.
VII.
KESIMPULAN
·
Warna biru yang paling panjang yang terdapat
pada akar pada perendaman selama 90 menit.
- Ion-ion yang diserap kecambah sebagian besar merupakan unsur mikro yang ditunjukkan dengan indikasi warna biru.
- Penyerapan ion-ion atau unsur hara oleh tanaman berlangsung secara lambat jika dibandingkan penyerapan Air (H2O) oleh akar.
- Semakin lama kecambah direndam maka akan semakin banyak larutan yang terkandung didalam jaringan.
- Semakin lama perendaman, maka penyerapan ion – ion oleh akar akam semakin banyak.
- Penyerapan ion – ion atau unsur hara oleh akar tanaman berlangsung lambat jika dibandingkan dengan penyerapan air.
SARAN
- Pada pelaksaan praktikum praktikan sebaiknya teliti agar dalam penggunaan waktu lebih efisien.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA
Lakitan Benyamin. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada
Anonim, 2010. Penuntun Praktikum
Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu.
Bengkulu.
Ismadi,
M. H. 1993. Biokimia Umum. Gadjah Mada Press Yogyakarta.
Loveless, AR. 2002. Prinsip-Prinsip
Biologi Tumbuhan Daerah Tropik. Jakarta : PT. Gramedia.
Salibury. B, dan Cleon W. 2001. Ross. Fisiologi
Tumbuhan. Bandung : ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar